Beberapa Motivasi Instrinsik Manusia Dalam Berperilaku menurut Diane Gossen

     

    




    

    Assalamualaikum, Salam pendidikan untuk bapak /ibu guru pahlawan pendidikan . Bagaimanakah perasaan Bapak / Ibu  saat mencapai tujuan pembelajaran dikelas. Berbagai harapan kita terhadap siswa tergambar dalam tujuan pembelajaran yang hendak dicapai. Tentunya semua Guru berharap 100 % siswanya mencapai tujuan pendidikan yang diharapkan. Namun mencapai semua itu tentunya tidak mudah, Tidak semua siswa memiliki minat  dan motivasi belajar yang tinggi . Bapak /Ibu guru tentunya akan menemukan sebahagian siswa yang pasif dan sulit mencapai indikator pembelajaran.

    Hal tersebut menjadi pendorong untuk guru dalam berinovasi menemukan metode dan strategi pembelajaran  yang mampu mendorong siswa untuk melaksanakan pembelajaran dengan aktif, kreatif yang bisa mencapai hasil pembelajaran yang diharapkan . Beberapa guru memilih memberikan hukuman jika siswanya kurang aktif belajar dan malas mengerjakan tugas dikelas. Guru lain melakukan strategi yang agak "bersahabat" Dengan memberikan reward atau hadiah yang tentunya membuat siswa termotivasi untuk mendapatkan hadiah tersebut. Semua strategi itu bertujuan agar siswa berkarakter dan berpengetahuan sesuai dengan harapan dan tujuan

    Bapak/ Ibu guru  pernahkah terpikir tindakan yang kita lakukan telah tepat? . Sudahkah kita melakukan refleksi terhadap hasil strategi yang telah kita lakukan , memetakan hasil serta melakukan tindak lanjut. Dari sebuah study kasus seorang guru  memotivasi  belajar  siswanya dengan memberikan  hadiah yang menarik dan disukai siswanya. Guru tersebut  menemukan siswanya begitu semangat dalam mencapai hasil pembelajaran yang diinginkan. Namun ketika suatu hari guru tersebut tidak memberikan hadiah lagi ia menemukan siswanya kurang semangat mengikuti pembelajaran. Hal ini seharusnya menjadi refleksi bagi guru bahwasanya apakah  menumbuhkan motivasi siswa dengan hadiah bisa berdampak lama atau hanya sesaat. Yang paling fatal jika guru melakukan tindakan hukuman tentunya malah berdampak negatif bagi psikologis anak didiknya. 

Cara yang dikemukakan diatas bersifat motivasi eksternal. Motifasi eksternal tidak akan menjadi nilai nilai yang diyakini anak . Anak akan mengikuti karena keterpaksaan maupun mengharapkan imbalan. Yang dibutuhkan guru adalah strategi yang bisa mendorong motivasi internal dalam diri anak. motivasi internal akan menjadi nilai - nilai yang diyakini anak dalam kepribadian nya.

    Untuk membantu Bapak/ Ibu guru dalam merancang langkah tepat , sebaiknya kita pahami 3 motivasi yang umum dilakukan guru kepada siswanya , beserta dampaknya. Menurut Diane Gossen dalam bukunya Restructuring School Discipline, menyatakan ada 3 motivasi perilaku manusia:

  1. Untuk menghindari ketidaknyamanan atau hukuman
    Ini adalah tingkat terendah dari motivasi perilaku manusia. Biasanya orang yang motivasi perilakunya untuk menghindari hukuman atau ketidaknyamanan, akan bertanya, apa yang akan terjadi apabila saya tidak melakukannya? Sebenarnya mereka sedang menghindari permasalahan yang mungkin muncul dan berpengaruh pada mereka secara fisik, psikologis, maupun tidak terpenuhinya kebutuhan mereka, bila mereka tidak melakukan tindakan tersebut. Motivasi ini bersifat eksternal. 
  2. Untuk mendapatkan imbalan atau penghargaan dari orang lain.
    Satu tingkat di atas motivasi yang pertama, disini orang berperilaku untuk mendapatkan imbalan atau penghargaan dari orang lain. Orang dengan motivasi ini akan bertanya, apa yang akan saya dapatkan apabila saya melakukannya? Mereka melakukan sebuah tindakan untuk mendapatkan pujian dari orang lain yang menurut mereka penting dan mereka letakkan dalam dunia berkualitas mereka. Mereka juga melakukan sesuatu untuk mendapatkan hadiah, pengakuan, atau imbalan. Motivasi ini juga bersifat eksternal. 
  3. Untuk menjadi orang yang mereka inginkan dan menghargai diri sendiri dengan nilai-nilai yang mereka percaya. 
    Orang dengan motivasi ini akan bertanya, akan menjadi orang yang seperti apabila saya melakukannya? Mereka melakukan sesuatu karena nilai-nilai yang mereka yakini dan hargai, dan mereka melakukannya karena mereka ingin menjadi orang yang melakukan nilai-nilai yang mereka yakini tersebut. Ini adalah motivasi yang akan membuat seseorang memiliki disiplin positif karena motivasi berperilakunya bersifat internal, bukan eksternal
    Dari 3 motivasi yang dikemukakan diatas kita bisa melihat motivasi hukuman dan memberikan hadiah kurang efektif dalam menumbuhkan motivasi dan karakter baik anak didik kita. Dengan mendorong tumbuhnya motivasi melalui penanaman nilai nilai tentunya akan menjadi karakter baik dalam diri anak. Guru disini akan berupaya merancang program pembiasaan adau pembudayaan untuk memberikan kesadaran diri , motivasi diri anak agar menjadi sebuah kebiasaan yang tertanam dalam nilai kepribadian anak. Seperti ketika kita inginkan anak menjaga kebersihan sekolah , tentunya menanamkan nilai pembiasaan hidup bersih akan lebih efektif dari memberikan hukuman yang memaksa anak untuh patuh. Dimana pemaksaan tidak akan berdampak baik bagi karakter anak. Begitu juga mengimingi hadiah, hal ini hanya akan memotivasi anak ketika ada hadiah saat tidak lagi diberikan hadiah tentu siswa tidak lagi menjaga kebersihan.

    Demikian paparan Penulis tentang beberapa motivasi yang dikemukakan Diane Gossen. Motivasi ini bisa jadi bahan pertimbangan apa yang akan dipilih seorang guru dalam menumbuhkan sebuah motivasi siswanya dalam pembelajaran. 

    Salam dan bahagia, Wasssalamualaikum

Sumber modul 1.4
pendidikan guru penggerak kemdikbud

Posting Komentar

0 Komentar